Senin, 20 Februari 2012

Senyuman dalam Hijau

Warna hijau apel, memberikan sensasi senang saat melihatnya. Kesegaran dan keceriaan, sebagaimana hari-hari yang berlalu dalam hidup aku dan Dia. Tersenyumku memandang punggung dengan balutan T-shirt hijau apel itu. Aku juga memiliki yang sama, dengan kesegaran yang sama.

Kucium lembut warna hijau itu, Dia tetap tak bergeming dari tidurnya. Kali ini Dia tertidur begitu dalam, mungkin kelelahan. Wajar saja, sore tadi Dia bersenang-senang main basket.

Hijau bagaikan rerumputan muda, yang tak khawatir akan hidupnya. Dia ingin setiap hari penuh dengan sukacita, tanpa banyak khawatir tentang hari esok, atau terjerambab dalam jerat masa lalu. Hari ini, detik ini, tak boleh ada sedikitpun kesedihan meliputi.

Aku tersenyum sendiri, bukan geli, tetapi bahagia. Mengapa terlalu banyak bermimpi kalau kenyataan saja sudah begitu indah? Dalam senyum kudekap punggung berlapis warna hijau, nyamannya senyaman memelu boneka beruang. Dan hangat.

Taukah kamu betapa menyenangkannya saat tersentak bangun dan menemukan senyum dan tatapan yang penuh cinta ada di hadapanmu? Perfect. Benar-benar merasa ingin memberikan pada Dia kebahagiaan yang sebesar-besarnya.

Tak puas hanya saling tersenyum dan menatap, aku dan Dia berpelukan dalam senyum yang tak berkesudahan. Hijau, segar dan ceria, aku ingin ini tuk selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar